Untuk Rasa Cemburu

We'll run where lights won't chase us. Hide where love can save us, I will never let you go.

Hello, again. Terlalu biasa kalau aku memulai apa-apa dengan halo, ya. Assalamualaikum kalau begitu. Tapi setelah tertulis disini, saya menyesal kenapa menyapamu dengan ramah ketika yang saya dapatkan hanya rasa menyiksa. Tapi sebagai manusia yang dewasa, saya tak akan berbuat hal buruk padamu. Kalau memang kita tidak pernah bertemu, tapi apa yang saya rasakan padamu adalah tidak pernah terbumbui oleh cinta. Ini bukan soal cinta saya kepadamu, tapi ini soal cinta saya kepada yang lain, soal rasa sayang yang saya tujukan kepada seseorang lalu kamu datang dan entah apa yang harus aku tulis di surat ini untuk menggambarkannya. 

Sebelum kamu merusak momenku duduk berdua di lorong kelas sepulang sekolah, suasana masih ramai dan bel pulang barusaja berbunyi. Aku dulu yang berjalan keluar kelas, duduk di depan kelas sambil bermain ponsel. Dia datang menyusulku dan duduk di seberang, mengobrol, dan berlanjut dari belum ada siswa yang keluar kelas sampai kitalah siswa yang terakhir akan keluar dari bangunan sekolah. Suatu sore yang gerimis, seperti sore ini ketika aku tulis surat ini, kita berjalan ke tempat parkir berdua akan pulang ke arah yang berlawanan. Dan sampai sekarang sayapun tak pernah menyimpulkan kenapa saya selalu mendapatkan arah yang tak pernah sama dengannya. Berjalan berjinjit keluar lapangan utama menuju lapangan parkir, kita berlari kecil dan setelah sampai di kendaraan masing-masing kami malah memutuskan untuk duduk tidak jadi pulang. Dia mengobrol lagi denganku, dengan topik yang berbeda. Setiap nafas yang terhembus sore itu masih bisa dirasakan sama, karena kitapun tetap bernafas hingga hari ini, suasananyalah yang terasa berbeda.

Aku tak pernah tau ini terjadi mulai kapan, tapi kamu tak pernah bersama lagi semenjak suatu sore. Ada orang lain yang datang, dan saya kenal orang itu. Yang kadang mengajaknya bermain, kadang mengajaknya makan siang sepulang sekolah, dan sampai aku mengajaknya menonton filmpun ditolak olehnya, malah dia yang kemudian menonton film bersama orang itu. Aku tidak apa-apa, sangat bisa menerima situasi. Aku tak pernah membenci orang lain yang sedang bersamanya, aku akan suka kalau kamu bahagia. Tapi ketika aku tidak tahu, semua akan terasap aman saja. Kalau aku tahu dia bahagia bersama orang lain, aku selalu berharap kalau dia bahagia bersamaku saat itu. Tidak semudah itu sebenarnya untuk menjadi ikhlas, tapi ikhlas yang tak pernah berwujud pun harus dimiliki. Yang saya benci dari kejadian ini adalah kamu, rasa cemburu yang menguras hati, yang membuat galau menyiksa diri. Rasa cemburu yang akan mengubah duniaku, ketika aku dihadapkan pada kamu, sebuah perasaan yang aku benci dan kamu terus menghantuiku, ditambah dia yang pergi dari hidupku. Kosong.

And I hate you, till I die. Kayak supporter JB, till I die. 

Tolong, jadilah perasaan yang baik ketika kau mendapatimu di diriku tak membuatku merasa orang paling tersiksa. Muah.

Komentar

Postingan Populer