05:40
Hhhmmmmmpphhh........
Hembusan nafas pertama ku hari ini.
Memandangi keluar, melihat gerimis dan patahan hujan yang menuruni atap rumah, sisa hujan semalam.
Aku ucapkan salam pada makhluk kecil berlompatan di basahnya konblok halaman rumah.
Ah, aku suka memandangi tanah basah, menghirupnya lalu melakukan sedikit peregangan di otot.
Ini sudah 05:40.
Mana semangat hari Minggu mu? Aku tidak mengantuk lagi seperti biasanya. Hanya duduk di kamar, memandangi layar netbook yang kosong dan sekarang sedang mengisinya. Membunuh kemalasan pagi ini aku lakukan dengan memainkan huruf-huruf yang berjejer ini. Kalimat-kalimat mulai meluncur keras—huruf-huruf kecil mulai berjatuhan dari kepala aku bagai kutu.
Menikmati sekeliling.
Ayam yang ayah pelihara sudah mulai bersuara, sejak tadi sih. Tapi ini frekuensi nya lebih sering. Menyaksikan iPod dan speaker hitamku sedang berduet, mengalun halus lagu aku putar, siapa tau bisa membangunkan semangatku?
Memandangi poster mobil yang sudah hidup mesinnya, sedang memanaskan mesin mobil. Aku berharap kasur juga bisa terlihat membereskan dirinya sendiri, tapi aku masih ingin begitu aku ingin menidurinya.
Menulis sampai saya begitu capek. Taylor Swift terus bernyanyi dengan kasarnya dari iPod. Aku kecilkan suara speaker. Mana Tuhan? saya bertanya dalam hati. Mulutku tak mampu lagi berkata-kata. Hanya tanganku yang mampu menuliskannya.
Selamat pagi kata RAN dari speaker hitam.
Aku bisa menikmati pagi dengan rasa yang positif. Sedang mencoba menaikkan mood, dan sampai pada ujungnya ketika aku akan mengandalkan tuhan. Mana Tuhan? Aku ingin meminta, ketika aku disini aku ingin menulis kemudian aku bisa mendapat apa yang aku mau.
ke-absurd-an yang tinggal di pagi hari. Ah, aku kembali ke tidur tampanku sambil membaca lagi saja.
#NowPlaying RAN - Selamat Pagi
Hembusan nafas pertama ku hari ini.
Memandangi keluar, melihat gerimis dan patahan hujan yang menuruni atap rumah, sisa hujan semalam.
Aku ucapkan salam pada makhluk kecil berlompatan di basahnya konblok halaman rumah.
Ah, aku suka memandangi tanah basah, menghirupnya lalu melakukan sedikit peregangan di otot.
Ini sudah 05:40.
Mana semangat hari Minggu mu? Aku tidak mengantuk lagi seperti biasanya. Hanya duduk di kamar, memandangi layar netbook yang kosong dan sekarang sedang mengisinya. Membunuh kemalasan pagi ini aku lakukan dengan memainkan huruf-huruf yang berjejer ini. Kalimat-kalimat mulai meluncur keras—huruf-huruf kecil mulai berjatuhan dari kepala aku bagai kutu.
Menikmati sekeliling.
Ayam yang ayah pelihara sudah mulai bersuara, sejak tadi sih. Tapi ini frekuensi nya lebih sering. Menyaksikan iPod dan speaker hitamku sedang berduet, mengalun halus lagu aku putar, siapa tau bisa membangunkan semangatku?
Memandangi poster mobil yang sudah hidup mesinnya, sedang memanaskan mesin mobil. Aku berharap kasur juga bisa terlihat membereskan dirinya sendiri, tapi aku masih ingin begitu aku ingin menidurinya.
Menulis sampai saya begitu capek. Taylor Swift terus bernyanyi dengan kasarnya dari iPod. Aku kecilkan suara speaker. Mana Tuhan? saya bertanya dalam hati. Mulutku tak mampu lagi berkata-kata. Hanya tanganku yang mampu menuliskannya.
Selamat pagi kata RAN dari speaker hitam.
Aku bisa menikmati pagi dengan rasa yang positif. Sedang mencoba menaikkan mood, dan sampai pada ujungnya ketika aku akan mengandalkan tuhan. Mana Tuhan? Aku ingin meminta, ketika aku disini aku ingin menulis kemudian aku bisa mendapat apa yang aku mau.
ke-absurd-an yang tinggal di pagi hari. Ah, aku kembali ke tidur tampanku sambil membaca lagi saja.
#NowPlaying RAN - Selamat Pagi
Komentar
Posting Komentar