Hari #9 - Buat Gelas Air Putih
Untuk benda yang tidak pernah jauh dari notebook di meja biru... Hai!
Baru sadar hari ini kalau aku tidak peduli sama dia. Gelas ini setiap hari ada disini, setiap hari aku isi dengan air putih baru, jadi kalau haus dan sedang di kamar aku tidak perlu keluar kamar.
Kamu adalah gelas favoritku, ada logo Bank Mandiri dan itu aku dapatkan dari hadiah sebuah quiz di Twitter. bangga, aku mendapatkanmu dengan sebuah perjuangan.
Selalu terletak di meja biru, di dekat jendela. Kadang aku menggunakannya sambil bermain notebook dan memandangi kolam dari jendela. Atau sesekali aku mengisimu dengan teh hangat, dan menikmati suasana di luar yang gerimis. Seperti sekarang, saat aku menulis surat untukmu ini.
Biasanya aku mengingat dan menyentuhmu saat aku haus, atau ingin mengisimu dengan air baru. Namun, kadang aku benar-benar melupakanmu.
Apalagi akhir-akhir ini aku jarang di kamar. Berdiam di depan tv dan menunggu ajakan main, atau terlalu banyak tugas dan berusaha menyelesaikannya sampai kadang tidak menyentuhmu.Kalau kamu bisa bicara, kadang aku ingin tau apa yang akan kamu katakan untukku...
Seandainya kamu hidup, aku ingin memelukmu dan mengucapkan terimakasih atas bantuanmu menghilangkan haus.
Aku selalu berimajinasi, ketika aku kembali dari sekolah sudah sore dan masuk kamar dengan lemas sambil membanting tubuh ke kasur, kamu berbisik "Adi, kesini dan isi aku dengan teh hangat. Mungkin bisa membuatmu lebih baik."
Mungkin saat itu aku sudah bobrok lebih dulu, ketika mood sudah hancur di sekolah oleh beberapa manusia bertopeng.
Kamu mungkin yang paling setia bersamaku dengan iPod dan handphone tentunya. Masih bisa aku genggam, seperti kejadian beberapa waktu lalu. Sudah cukup lama sih, ketika aku bahagia dan kemudian bersedih karena seseorang. Ah, lupakan.
"Minumlah, menggunakan aku...."
Baru sadar hari ini kalau aku tidak peduli sama dia. Gelas ini setiap hari ada disini, setiap hari aku isi dengan air putih baru, jadi kalau haus dan sedang di kamar aku tidak perlu keluar kamar.
Kamu adalah gelas favoritku, ada logo Bank Mandiri dan itu aku dapatkan dari hadiah sebuah quiz di Twitter. bangga, aku mendapatkanmu dengan sebuah perjuangan.
Selalu terletak di meja biru, di dekat jendela. Kadang aku menggunakannya sambil bermain notebook dan memandangi kolam dari jendela. Atau sesekali aku mengisimu dengan teh hangat, dan menikmati suasana di luar yang gerimis. Seperti sekarang, saat aku menulis surat untukmu ini.
Biasanya aku mengingat dan menyentuhmu saat aku haus, atau ingin mengisimu dengan air baru. Namun, kadang aku benar-benar melupakanmu.
Apalagi akhir-akhir ini aku jarang di kamar. Berdiam di depan tv dan menunggu ajakan main, atau terlalu banyak tugas dan berusaha menyelesaikannya sampai kadang tidak menyentuhmu.Kalau kamu bisa bicara, kadang aku ingin tau apa yang akan kamu katakan untukku...
Seandainya kamu hidup, aku ingin memelukmu dan mengucapkan terimakasih atas bantuanmu menghilangkan haus.
Aku selalu berimajinasi, ketika aku kembali dari sekolah sudah sore dan masuk kamar dengan lemas sambil membanting tubuh ke kasur, kamu berbisik "Adi, kesini dan isi aku dengan teh hangat. Mungkin bisa membuatmu lebih baik."
Mungkin saat itu aku sudah bobrok lebih dulu, ketika mood sudah hancur di sekolah oleh beberapa manusia bertopeng.
Kamu mungkin yang paling setia bersamaku dengan iPod dan handphone tentunya. Masih bisa aku genggam, seperti kejadian beberapa waktu lalu. Sudah cukup lama sih, ketika aku bahagia dan kemudian bersedih karena seseorang. Ah, lupakan.
"Minumlah, menggunakan aku...."
Komentar
Posting Komentar