Hari #2 - Untuk Entah Siapa

surat ini ditujukan entah untuk siapa. Entah, aku tak tau ditujukan untuk siapa karena aku malu menyebut namanya, atau karena aku sebenarnya tak mau sama sekali mengingatnya, tapi aku ingin saja.

Apa kabar kamu pas baca surat ini?
Mungkin belum putih, atau makin hitam saja? Capek? Ah, terserah.
Masih ingat kamu sama aku? Lama tak berjumpa, lama tak bercanda, lama tak berbagi cerita. masih sering berkata lucu yang mengundang tawa?

Aku pengen ketemu, duduk berama-ramai lagi, akan aku bawakan gorengan untuk duduk manis biar nggak bosen, habis itu kita mati bareng karena makan gorengan kebanyakan.
Ketika aku nulis surat ini buat kamu, aku cuma berfikir kalau aku cuma pengen cerita gitu. Sudah numpuk di draft cerita buat kamu nih.

Ah, aku manusia dengan kapasitas hati dan otak tertentu. Aku nggak punya cukup ruang buat menyimpannya.

Hari ini aku melihatmu, tapi tak menyapamu. Maaf.

Aku nggak mau bilang kalau kangen sama kamu sang orang-orang itu, aku kangen sama suasana setelahnya ketika aku nggak punya bahagia yang tersisa karena semua udah dilahap habis. Terimakasih tawanya, aku bisa mati setelahnya. Kriiing!

Salam,

Komentar

Postingan Populer