Hari #5 - Untuk Bangunan Tempat Belajar

Sebelumnya, terimakasih kepada Maria Eua Swandhani yang terlah membukakan jalan, apapun itu.




Untuk yang tak terdefiniskan, bangunan bercat coklat dan ada lapangan basket warna ijonya,
Salam super buat kamu wahai tempat belajar.

Aku masih ingat gimana rasanya -meskipun lupa tanggalnya, tapi itu hari Senin- menginjakkan kaki disana masih dengan embel-embel jenjang menengah. Masih gampang untuk melakukan perintah "Balik kanan, grak!" Mungkin aku akan melakukannya saat itu, tapi aku menginjakkan kaki di tanahmu dengan mantap dan ah hai hai aku melambaikan tangan dan poni ke segala penjuru.

Brugg! Kesan awal yang tak terjelaskan, kita lewati saja bagian ini.

Halo, iya kan ini sudah tahun kedua aku nempelin pantat di kursi kayu bangunan ini?
Sedih, seneng. Bahagia, resah. Semuah, mengesankan dan tak terlupakan. Kamu, jangan tanya apapun.

Aku benci semua yang nggak aku suka disini. Yakali, aku nggak akan membencinya kalau aku menikmati. Mungkin kebijakannya, suasananya, birokrasi apalah itu, jarak yang memang pada nyatanya nggak dekat dari rumah, dan kalian wahai manusia-manusia dengan wajah lebih dari satu. Hidup kalian pasti enak, mukanya banyak. Topeng mungkin ya? Buka topengnya, terus bikin festival rumah hantu sana.

Tapi aku berterimakasih untuk semua senyuman yang telah diciptakan, bersama kalian tentunya!
Terimakasih untuk tawa setiap perkumpulannya.
Terimakasih untuk pemberian label keluarga untuk setiap individu disini.
Terimakasih untuk pengetahuan kosakata baru, tanpa adanya aku disini mungkin nggak akan tahu.
Terimakasih untuk kegiatan di luar bangunan ini, fotonya banyak di aku lo! :D
Terimakasih untuk nama yang nggak bisa di sebutkan satu-satu, banyak sih.

Oya, terimakasih juga untuk manusia-manusia yang bersedia menerima segala yang ada pada diri yang menulis ini, aku sangat menghargai dan janji nggak akan lupa buat waktu yang dihabiskan bersama kalian :D

Oya, selalu ada ruang di hati Adiw untuk SMADA ini. You're rock!

Komentar

Postingan Populer