Galau, Adi Rayhan.

What’s the tittle? Abaikan. Saat ini sedang terfikirkan oleh judul untuk post ini.

Apa yang merubah hidupku? Kenapa aku merasa berbeda? Yang jelas bukan karena kehadiran wanita disini, ataupun sebaliknya, tidak hadirnya wanita disini. Karena aku sadar aku tidak membutuhkan pendampingan dari seorang perempuan. Disini yang aku butuhkan hanyalah seorang teman.

Apa? Apa yang akan aku tulis? Tidak tahu. Sungguh, aku tak mengerti dengan apa yang akan aku tulis. Aku tak ada inspirasi bahkan untung menggalau. Apa sih galau? Sebagian anak menyebutku dengan julukan “anak galau” ataupun “galauers”. Unfortunately-_- halah aku tidak menegrti the meaning of galau. But sometimes, aku bangga menjadi anak yang galau. Tweetku di baca. Entah dari sebagian dari mereka terganggu atau pun senang melihatnya, setidaknya aku bisa membagi apa yang aku rasa. Bukan bermaksud pamer, galau hanya terkesan seperti
“aku memiliki sesuatu untuk aku tulis, aku utarakan, dan aku bagi disini”. Oke, kurang lebih begitu.

Dor! Aku menemukan judul untuk post ini! Oke, judulnya *nulis tittle* Galau versi Adi,

Entah belajar darimana aku bisa merangkai kata, itu semua keluar dari hati. Aku menulis bukan untuk dibaca, dan ngetweet bukan untuk di retweet. Tapi, aku akan merasa di hargai ketika ini di baca dan di retweet. Loh? Ambigu!
Oke, apalagi malam ini? Aku mulai merindukan mu hey! Siapa yang aku rindukan? Entahlah. Aku hanya senang berkata kalau aku merindukan seseorang. Meskipun kadang aku tak mengerti kepada siapa aku membagi rindu ini. Sekian…

Komentar

Postingan Populer