Saya Tidak Bisa Sedetik Saja Lupa Pada Hari Itu

Aku tak pernah sesedih ini sebelumnya ketika hanya sekedar mengingatmu.

Sore itu hujan, dan aku membawamu pergi. Aku barusaja sembuh dari sakit demamku yang hinggap selama 4 hari kemarin, dan dalam masa pemulihan ini aku mengajakmu pergi namun hujan tak bisa diam dan pergi sejenak dari permukaan bumi, ia tetap memaksa membahsai tanah tempat roda sepeda motor ini berputar.

Biarlah seperti itu adanya, paling tidak aku mensyukuri hujan ini yang membasahi pertemuan langka yang terjadi. Obrolan kami semakin garing, sudah berjalan hampir 3 jam kami bersama hanya berdua.

"Hujan nih, mau pulang kapan?"

Kami memutuskan untuk mampir membeli minuman panas di pinggir jalan. Tempatnya tidaklah bagus apalagi bersih, yang kami beli pun hanya sederhana. Namun yang sangat berharga dan saya perjuangkan disini adalah waktu yang kuluangkan untuknya,haha. Seperti tak ada hari esok untuk bertemu saja. Kalau diingat, obrolan kita memang tidak pernah penting. Beberapa memiliki arah, tapi sebagian tidak ada ujungnya. Aku tau waktu itu sangat singkat, saat terakhir aku bisa bertemu, tapi sesingkat itupun sudah cukup untuk bisa merasakan kembali bahagianya kalau ada di dekatmu.

Aku tidak menahanmu dengan perasaanku, aku tidak mengikatmu dengan tali cinta yang ketat, bahkan mengurung perasaanmu dengan milikku. Bahkan aku sendiri juga masih bingung, aku belum bisa tegas tentang perasaanku.

Hari itu sudah berlalu. Hati ini mulai terasa kelu.

Bagimu, cinta adalah percakapan kasat mata. Sedang bagiku, ia adalah kekhusyukan doa yang tak bisa diraih kata. Kamu adalah sosok yang tidak bisa aku pahami jika tanpa cinta. Dan malam ini lagu tentang bagaimana aku mengenalmu hari itu kuputar, untuk mengingat bagaimana setiap detik terasa menyenangkan ketika bersamamu. 

Saya menghargai hari-hari yang saya alami akhir-akhir ini. Beberapa indah, ada pula yang lebih baik dilupakan. Hari di mana saya bertemu dengan beberapa orang yang saya pernah jatuh cinta dengan dan orang-orang yang mendapat hatiku terkoyak. Hari di mana saya meletakkan harapan saya cukup tinggi untuk mencapai.