Terimakasih Bahagiaku
Aku masih bisa melihatmu. Aku tau kamu belum pergi jauh dari dunia, mudah untuk menemui disana. Aku msih ingat bagaimana cara mencari kebahagian, melengkapinya dengan bermain dengan tidak tergesa-gesa harus buru-buru pulang. Aku ingin melakukannya lama-lama. Menikmati setiap senyum, utuh, pelan, supaya saya bahagia. Aku meneylesaikan buruanku mencari kebahagian, ketika kamu datang dari bermain-main di perut dinosaurus yang menelanmu pagi ini dan sepertinya dia mual karena menelanmu dan memuntahkanmu kembali dan kamu berjalan ke arahku ketika hujan sore itu.
Terkadang berat melepas kau pergi
Ku bertanya mungkinkah kau sadari
Bumi berputar cuaca berganti
Dan ku tau hatimu telah menepi
Beberapa hari ini aku merasa kamu berbeda. Aku melihatmu seperti sosok orang yang dicekokin dokter yang jahat masukin obat pelupa.
Aku tau bumi itu berputar, belum berhenti ketika kiamat tiba dan mungkin aku akan merasakan bumi terhenti ketika sudah mati. Ketika aku menyadari kamu sudah tidak bisa dirasakan, lalu setiap harinya tidak ada yang berbeda.
Kamu yang asli akan mampir mungkin, sosok yang selalu aku rindukan. Merasa bahagiaku lengkap. Bahagia kenapa? bahagia kalau kesal ini sudah reda dan hati saya berubah menjadi manis. Kamu alasannya, meskipun tidak selamanya menjadi kamu. Kamu boleh, siapapun boleh mencicipinya, karena memang bahagia itu begitu terbuka. Tidak perlu sembunyi. Sudahlah, bahagia dan menikmatinya itu mungkin adalah hal paling sepele yang saat ini sering terlupa. Apalagi jika aku akan menikmatinya denganmu, aku akan merasa lebih lengkap di hidup. Kamu kan yang aku cari? Iya.
Hari ini aku dipertemukan dengan angka kembar.
18:18
Ada yang beranggapan kalau angka itu dicari urutan pada alphabet, akan menemukan inisial orang yang merindukan kita. Bener? Nggak tau, kamu sebaiknya kangen aku terus.
Suatu hari nanti kisah ini akan menemui kata "TAMAT" pada waktunya. Aku seperti menunggu sebuah film berakhir, sebenarnya sama saja dengan menunggu mati. Aku ak mau berpisah sebelum mati esok hari. Tuhan, jangan akhiri hidupku terlalu cepat. Rasanya, banyak hal yang sudah dilkukan bersama sia-sia jika psisi salah satu dari kita harus tergantikan. Aku mau tetap begini.
Terkadang berat melepas kau pergi
Ku bertanya mungkinkah kau sadari
Bumi berputar cuaca berganti
Dan ku tau hatimu telah menepi
Beberapa hari ini aku merasa kamu berbeda. Aku melihatmu seperti sosok orang yang dicekokin dokter yang jahat masukin obat pelupa.
Aku tau bumi itu berputar, belum berhenti ketika kiamat tiba dan mungkin aku akan merasakan bumi terhenti ketika sudah mati. Ketika aku menyadari kamu sudah tidak bisa dirasakan, lalu setiap harinya tidak ada yang berbeda.
Kamu yang asli akan mampir mungkin, sosok yang selalu aku rindukan. Merasa bahagiaku lengkap. Bahagia kenapa? bahagia kalau kesal ini sudah reda dan hati saya berubah menjadi manis. Kamu alasannya, meskipun tidak selamanya menjadi kamu. Kamu boleh, siapapun boleh mencicipinya, karena memang bahagia itu begitu terbuka. Tidak perlu sembunyi. Sudahlah, bahagia dan menikmatinya itu mungkin adalah hal paling sepele yang saat ini sering terlupa. Apalagi jika aku akan menikmatinya denganmu, aku akan merasa lebih lengkap di hidup. Kamu kan yang aku cari? Iya.
Hari ini aku dipertemukan dengan angka kembar.
18:18
Ada yang beranggapan kalau angka itu dicari urutan pada alphabet, akan menemukan inisial orang yang merindukan kita. Bener? Nggak tau, kamu sebaiknya kangen aku terus.
Suatu hari nanti kisah ini akan menemui kata "TAMAT" pada waktunya. Aku seperti menunggu sebuah film berakhir, sebenarnya sama saja dengan menunggu mati. Aku ak mau berpisah sebelum mati esok hari. Tuhan, jangan akhiri hidupku terlalu cepat. Rasanya, banyak hal yang sudah dilkukan bersama sia-sia jika psisi salah satu dari kita harus tergantikan. Aku mau tetap begini.
Komentar
Posting Komentar