Cangkirmu

berapa lama ya udah nggak lihat hujan?
ketika membuka mata, dan memandang keluar jendela tidak ada butiran air perlahan turun di kaca yang basah. ah, musim sudah berbeda. tapi aku merasa kalau rinduku tetap aku tujukan pada seseorang.

kamu apa kabar? lama tidak menelfon, aku kangen sama kamu yang telfon jam 4 pagi untuk membangunkanku, sebenarnya tidak juga karena aku sudah bangun saat itu. aku kangen suaramu.
aku positif thinking, mungkin kamu super sibuk sekarang sampai mungkin tidak sempat membagi waktu denganku walaupun hanya satu menit. kamu selalu hilang di telan raptor.
susah melupakan, rasanya kamu pernah menjadi bagian dari masalaluku dan susah dihilangkan.

terduduk memandangi halaman yang mulai terisi dengan dedaunan yang jatuh. aku diteman secangkir teh, di ajak menikmati pagi yang dingin bersama. cangkir ini berbicara pelan kepadaku, untuk menikmati Minggu pagiku. ah, aku membalasnya dengan tidak semangat, aku pun bercerita pada cangkir kalau aku kangen.
ngomong-ngomong, kamu cangkir favoritku. kamu selalu tergeletak di dekat aku tertidur, dan siap menyapaku setiap pagi. seperti pagi ini, duduk berdua disapa angin subuh. hhh, dingin rasanya. setidaknya aku sedang tidak berbicara sendiri.

cangkir, kamu tau nggak kalau kamu selalu mengingatkanku pada seseorang yang menghadiahkanmu padaku?
dia membawa dua hari itu, dia mengajakku mengobrol serius, dilanjutkan dengan bercandaannya yang khas. aku selalu merindukan sahabatku yang itu, kangen.
sahabat yang selalu membuatkan teh untukku setiap hari kamis, dan jadwalku di senin malam membuatkan kopi.
aku kangen, caranya mengaduk minuman yang khas.

sebelum ada seseorang, yang mungkin mengalihkan dunianya. aku benar-benar kehilangan waktu itu, kangen. untuk mengingatnya saja aku berfikiran untuk tidak perlu. ah, tapi setiap pagi sapamu selalu mampir dan menjadi ada yang hilang ketika kamu sudah benar-benar tidak ada untuk menikmati secangkir minuman hangat sambil mengobrol.


angin pagi berhemus semakin kencang, butiran hujan mulai turun. patahannya menabrak konblok dalam halaman, ah. aku benci merindukanmu, hanya mengundang hujan turun lalu galau menjamah hati yang kosong.

Komentar

Postingan Populer