#SemingguTanpaAdiiw

Has been running a day since the begining of #SemingguTanpaAdiiw. Yes, for a few hours I feel loved by my bestfriends I have known. Tapi, habis itu saya juga merasa kesepian. Banget. Beberapa saya perlakukan biasa, sisanya saya ikuti apa mau mereka. Dan wush, not too bad lah. Jadi, begini ya warna hidup saya kalau nggak ada kalian. Cuma segelintir orang saja yang menjalankannya dengan serius, dan banyak publikasi menarik di Twitter. Saya merasa bisa makin di kenal kemudian jika terus berlanjut, pada nanya dong "Siapa sih Adiiw?'' :)))

Jadi, apa itu #SemingguTanpaAdiiw?


Saya tidak benar-benar ingat siapa yang mencetuskan pertama kali, seingat saya sih Ipin yang buat. Yes, dia jago soal begitu. The real talented karena aktingnya palsu banget. Waktu itu kita sedang berkumpul dengan beberapa orang disitu, Ipin sih datengnya paling telat. Biasa, bully-ing is always on me. Saya merasa nggak adil, apa dosa saya? Biarkan tuhan yang mengurusnya.

Beberapa kali ada yang memang "yo kita marah-marahan seminggu" ah basi sakkarepmu. Tapi kemarin tanpa marahan kok ya kejadian bener diem-diemannya.. Thanks, guyzzz........


Coba beberepa aja yang emang cangkeman di Twitter bahas hestek mengenai saya. Entah apa yang kalian bicarakan di belakang saya, aku tidak tahu persis namun semoga programnya tidak melenceng dari target ya. Minggu di awal-awal hari sih segalanya bagi mereka lancar. Sampai saya kepikiran "duh Ardha nesu apa ya sama aku, dia badmood kenapa.." dan oh damn aku baru nemu tweetnya itu ternyata Ardha juga sempet ikutan. Buat yang nggak punya Twitter sih tetep dapet media publikasi dari mulut ke mulut. Tapi nggak semua berhasil sih menurut saya :))


Terimakasih buat misi kalian yang nggak mutu.

So, apa yang saya dapat selama ada #SemingguTanpaAdiiw?
Saya belajar buat menghargai orang disini. Kenapa? Buat saya menghargai seseorang itu mudah, tapi buat kamu-kamu itu kayaknya gimana gitu ya bukannya nggak menghargai. Jelas kalian saya hargai, kalian sahabat terbaik saya disini. Apa jadinya saya kalau 3 tahun di SMA tidak kenal kalian?
Saya belajar untuk menjadi orang yang positif, kadang ketika sudah merasa di terima dalam suatu kelompok, ada tindakan yang tidak sengaja terjadi diluar kendali dan norma dalam sebuah kelompok. Setelah dipikir, saya sering rasanya berbuat yang semau saya mungkin buat mereka itu tidak nyaman, tapi saya begitu karena saya merasa kalian yang terbaik, kan teman terdekat :))
Kemudian menghargai waktu, tentang apa itu kebersamaan. Saya dapat makna kebersamaan sama kalian. Nggak banyak yang bisa available segitunya kayak kalian, tapi tetap makasih buat setiap waktu berharganya.

The most thing yang pengen tak lakukan selama seminggu kemarin adalah nyabet tutukmu dan kemudian ngerampol bank nggo tuku cangkemu kabeh. Tanpa mengurangi rasa hormat dan kasih sayang, terimakasih.

dear Buto, Anak Selow, dan kewan-kewan lainnya. Muah nggo koe kabeh nyoh tak kei sak bugnkus sego krupuk.

So, are you ready for #SelamanyaSamaAdiiw? :))

Komentar

Postingan Populer