Bagaimanapun Saya Dulu, Sayang Adalah Dasarnya

Satu jendela kamar terang benderang diantara deretan rumah yang gelap dalam lelap malam. Terlihat dari luar bingkai jendela terang itu bayi yang sedang menangis kencang ketika sang ayah sedang membersihkan pantatnya dari kotoran dengan sabar. Kemudian setelah menggantinya dengan celana kering, bayi itu diserahkan pada sang ibu yang duduk disamping ranjang, bersiap menyusui bayi itu dalam dekapan. Sambil disenandungi lagu merdu oleh sang ibu, bayi mulai terlelap dibelai lembut ubun-ubunnya oleh sang ayah. Itu adalah Saya-Kamu (siapapun kamu)-bayi kita (apapun jenis kelaminnya)-dan kamar masa depan kita bertiga di suatu masa kelak.

ZahriMaya... untuk lagu dengan apalah Ibu di liriknya dari Gendru dan Agung siang ini. I hate them so much, but thanks for this anyway. I do love my mum! :3

Komentar

Postingan Populer