Aku Mengisimu, Nih!

Harus memutar otak sejuta kali hanya untuk mengisi kembali blog yang sudah lama ditinggalkan.


Mendengarkan ocehanmu selama ini membuatku pusing. Apa yang kau katakan selama ini mungkin tidak pernah bisa aku terima dalam pikiranku. Aku hanya memandangmu sebagai orang gila dengan sejuta imajinasi yang konyol. Dibelakangmu, pengikutmu ada yang mendukungmu.


Kembali lagi obrolanmu membosankan. Yang didengarkan adalah sepi. Lalu, aku duduk dengan kopi, kemudian mulai mendengarkan diriku sendiri. Perjalanan panjang itu kemudian menghentikan saya kepada bongkahan yang ada di hatiku sendiri. 


Maaf untuk menjadi terlalu pemilih. Menjadi pemilih untuk yang dikasihi, dan tidak.  Aku bukan tuhan. Semua terjadi dengan sebuah alasan. Dari kenapa daun berwarna hijau, sampai kenapa kenapa Teh Pucuk Harum hanya mebambil pucuknya untuk dibuat teh. Bumi tidak pernah bulat, seperti bola mataku yang digunakan untuk memandangimu. Kamu spesial, bukan dengan cara mata saya memandang dari bulat bola mata saya. Tapi seperti seperti bumi yang tidak bulat, karena disitulah aku hidup. Kamu duniaku.

Komentar

Postingan Populer