tHots Katanya Satu Hati

To memories good or bad, on February.

Padahal enggak Februari juga sih semuanya, hehe. Sebenarnya tadi mau kutulis surat buat kalian dalam bahasa kalbu. Ea, bukan, tadinya mau kutulis dalam Bahasa Perancis, dan kenapa Perancis? Buat anak-anak tHOT's lawas pasti tahu soal Unqorozoned, apa Un Curazon? Atau Un Coruzon? Lupa tulisannya, hahahaha. Apalah itu tulisannya, tapi kita satu hati. Katanya.

Menjadi salah satu geng eksis di SMA (cie kita itu eksis tau), bukanlah hal mudah buat kita. Iya kan? Hoahahha, soalnya banyak geng eksis lainnya yang selalu berusaha membuat gebrakan anek-aneh. Kita termasuk geng yang alay, karena isinya cowok semua dan jumlahnya 11. Sebenarnya ada yang lebih lebay namanya 13 L, dih. Tapi nggak alay soalnya ada cowo dan cewek yang seimbang, membuatnya terlihat sehat padahal banyak cerita di dalamnya karena otak cowok sama cewek tidak bisa dibuat sama, dan ada cinlok cie. Sebenarnya yang paling susah dari kita yang geng jumlahnya kayak tim bola ini adalah kita susah nyamain waktu. Sekalinya waktunya udah sama, enggak tau kan harus berbuat apa.

Selamat di dunia yang merubah semua pikiran kita, dunia perkuliahan.
Aku seneng banget kita udah maju, karena semua LULUS SMA dan nilainya bisa dipertanggung jawabkan, dan semua masuk ke jurusan yang diinginkan. Selamat, buat kita. Perayaan sudah dilakukan 11 Januari tahun lalu kalau kalian pada inget ya, habis ulang tahun Abi dan pengumuman Wildan diterima di FEB. Itu makan-makan ulang tahun yang terinvite semua dan nggak semua dateng. Fine, then.
Kalau ditarik ke belakang lagi soal cara kita hidup bersebelas, ternyata kita itu unik. Enggak mau bahas satu-satu, tapi perasaanku aja sih kalau sebenarnya pikiran itu sama. Soal apa? Apa saja. Dan terimakasih buat semua cerita yang berkesan, sekali. Haha, yang paling megnesankan sih tetep SOTR tHots, tapi nggak usah dibahas. 

Sebelum dunia kuliah sih. Sebelum kemudian Ogre pergi, dan yang lain ada dunia baru untuk ditinggali. Mengumpulkan semua nyawa kita semua untuk ngobrol di satu kamar, matiin lampu dan ngidupin lilin kemudian saling jujur soal perasaan. Inilah yang mungkin dirasakan oleh geng dengan anggota sekecamatan, susah ngumpulinnya. Yang bisa, ya bisa. Kalau enggak, ya udah. Paling juga lagi main sama lain. Tapi bersyukur sajalah, kutukan jomblo kami berangsur menghilang. Yang jomblo semoga menemukan pasangan, yang galau semoga move on. Tapi, pribadi aku sih merasakan kita emang beda banget ra koyo jaman sekolah dulu. YAKALI TETEP SAMA. Ada yang diam-diam membenci, ada yang diam-diam pergi, ada yang tanpa kabar lalu mati. Kangen gitu, kalau ada kesempatan mau lah aku berkumpul bersama kalian ber-11 orang lalu ngobrol kayak dulu. Kita cuma pas wisuda doang bisa full team, mana bajunya kembaran semua. That's cute anyway.

Surat ini dikirim kepada semua personel, buat yang hampir tiap minggu ketemu sampe yang sebulan aja enggak ada obrolan. 

Komentar

Postingan Populer