Mendung di Tengah Cerahnya Hari

"Galauuu..... Malam Minggu..... Hujan......"

Semua sepakat ketika topik siang itu adalah galau. Kami merasakan hal yang sama di waktu yang hampir bersamaan.
Menutur Pak Andri, Galau adalah perasaan dimana rindu bercampur kekesalan atau gimana ya? Pokoknya rasanya lebih dalam dari gundah gulana. Ya, aku tau karena kadan sering merasakannya.

Bagaimana jika besok hujan? Bagaimana jika aku kesepian Actually, selalu merasa begitu biasanya.

Aku ingin mengubah mu menjadi hujan, aku ingin memberi sihir lalu kamu berubah jadi hujan. Musim yang tak menentu, hujan pun turun di saat yang kadang dibutuhkan, dan mengisi kekosongan di sela kehampaan
Kamu akan datang, menghujaniku dengan sosokmu yang sudah ku sihir menjadi hujan. Setiap malam, mengantarkan tidurmu. Memberi bau yang khas ketika air hujan bercampur dengan tanah, akan berubah menjadi lumpur, dan kenangan yang manis seketika mampir untuk menyapa. Hujan mana yang tak memberi kenangan? Setiap hujan yang turun memberi cerita tersendiri. Ketika hujan dengan butirannya jatuh di atas kita, ketika hujan memaksa kita untuk bersama menantinya reda, dan ketika hujan meminta salah satu dari kita untuk saling menunggu, duduk bersama. Satu pertanyaan untuk mu, setelah aku menyihirmu menjadi hujan, kenapa harus kamu yang di jadikan alasan atas rasa gundah yang singgah? Aku tak habis pikir ketika gundah itu datang pada siang hari, dan detik itu juga di ledakkan kemana saja. Kenapa harus malam, dan kamu alasannya? Aku kasihan. Seakan-akan hujan menjadi penghalang untuk datangnya kebahagiaan. Ya, memang selama ini kamu begitu adanya.
Baiklah, aku tarik kembali sihir yang aku beri padamu. Aku mengubahmu menjadi sinar matahari aja! Jadi, kamu memabangunkan ku di pagi hari, kau sapa aku dengan kehangatanmu, memberi warna dan rasa di siang hariku, dan kamu menjadi alasa untuk keluar dan menikmati cerahnya hari karena tidak hujan. Xixixixi.

Satu masalah disini, siapa kamu di dunia nyataku?

Komentar

Postingan Populer