Ceritanya 30 Hari Menulis Apaya

Hah, finally sampai di hari ke 31. Aku akan menuliskan postingan terakhir, di hari ke 31 dalam hidupku.


Aku, mau nulis surat!
Surat cinta, untuk halam pribadi blog ku tersayang. Yang sudah menampung berjuta tuisanku.
Ngomong-ngomong, aku hanya ingin menulis, bukan galau. Nggak enak juga kalau di cap anak galau, kalau cuma suka menulis, apa iya disebut galau? Oke, out of topic.


Tahukah kamu rasanya mencintai tanpa kepastian? Seakan-akan kamu sedang memasuki sebuah wahana permainan. Seakan-akan kamu sedang naik roller coaster. Kamu berteriak-teriak sampai serak. Kamu merasa deg-degan dan nyaris jantungan. Kamu merasa bahagia, tetapi menginginkan semuanya segera selesai, agar kamu bisa bernafas dengan santai. Dan setelah semuanya selesai, kamu akan menyadari, kamu telah membayar mahal untuk sebuah kesia-siaan. Aku barusaja membahas tentang ini dengan salah seorang di kontak bbm-ku, dan terfikirkan lagi lalu aku meuliskannya.


Dan ketika kamu terjebak dalam keputusasaan, ketika kamu merasa tak punya harapan, ketika pasanganmu sudah tidak mengenali siapa kamu, kamu akan merasa menjadi wanita mandul lebih baik. Habis di bahas juga, dengan salah seorang di kontak bbm. Duh, dasar anak kost dirumah sendirian jadi mengenaskan hidupnya.


Bagian yang di tuis tebal, bisa berlaku juga buat laki-laki. Dengan mengganti menjadi kamu akan merasa menjadi pria impoten lebih baik.

Komentar

Postingan Populer