Doa Untuk Kamu

Saya mengaguminya, sangat-sangat mengaguminya.

Dia manis, anggun, pemikir, dan kadang bijak. Namun kadang terlihat konyol, kadang berfikir tidak cepat, dan panik dalam mengambil keputusan.

Siapa kamu? Banyak, kamu terdapat di bumi ini dan aku bisa menemukan jenis kamu ini di setiap sudut Yogyakarta.

Pada suatu hari, aku menuju ke tempat yang mustajab untuk menanjatkan doa. Ada waktu yang mustajab, ada tempat yang mustajab.
Hari itu aku menerjang sinar matahari dan membawa sebotol air mineral menuju tempat mustajab itu. Aku harus mendoakanmu disana. Aku ingin kamu besok, entah bersamaku atau tidak, bisa menjaga dirimu. Aku ingin kamu bisa menjadi seseorang yang kuat, dengan karakter, bisa istiqomah, dan iman yang tidak goyah.
Ada lelaki yang berdoa untukmu, agar kamu bisa menjadi pendamping yang baik. Kamu harus bisa menjadi 'pawang', maka dari itu doa itu dipanjatkan agar kamu menjadi siap suatu hari nanti.

Aku punya ibu hari ini, yang mendampingiku. Aku belum boleh memilikimu seutuhnya, karena memang belum saatnya. Disamping laki-laki sukses, ada perempuan yang mendampinginya. Aku punya ibu hari ini, dan aku berusaha sukses. Karena perempuan mencari lelaki sukses. Aku sempat berfikir bagaimana jika tidak ada perempuan disampingku yang kumau adalah kamu itu, aku bisa mencapai kesuksesan? Oh, aku punya ibu hari ini. Beliau akan menemaniku hingga aku sukses, kemudian akan mengantarkan hatiku untuk bisa memperkenalkan diri padamu dan keluargamu. Halah.

Selamat meraih cita-cita, semoga kamu menjadi hal baik yang akan dimiliki pria yang tepat suatu hari nanti. Aku akan senang jika semua doa yang aku panjatkan bisa dikabulkan, termasuk doa yang tidak aku ceritakan. Hehe. Hehe.

Komentar

Postingan Populer